PAMERAN KARYA SENI RUPA

KARYA SENI RUPA 2 DIMENSI

1. Lukisan
























Andong/Horse Cart

Affandi (1969)

Lukisan karya Affandi (1907-1990) ini terjual seharga HK$ 2,5 juta (Rp 4,34 miliar) di balai lelang Christie’s Hong Kong pada November 2017. Seperti sebagian besar karya Affandi, Andong menunjukkan rasa kemanusiaannya yang mendalam  sekaligus penghargaan yang besar bagi mereka yang bekerja mengandalkan fisik.






2. Poster




Alit Ambara, Menggerakkan Perlawanan Lewat Poster

        Gerakan Bali Tolak Reklamasi tak bisa dipisahkan dengan poster-posternya.
Bahkan, dalam sebuah diskusi pernah muncul pertanyaan: apakah Bali Tolak Reklamasi ini gerakan lingkungan atau kebudayaan? Petanda betapa lekat karya seni dalam gerakan ini.
Banyak poster dibuat untuk mendukung gerakan ini. Alit Ambara mungkin bisa disebut sebagai pembuat poster paling berpengaruh dalam gerakan ini. Jika tidak berpengaruh, setidaknya dialah yang paling produktif.
        Ilustrasi karya Alitlah yang paling banyak digunakan secara resmi oleh Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi (ForBALI). Poster itu kemudian direproduksi secara massif lewat stiker, kaos, baliho, maupun materi kampanye lain.
       Namun, jauh sebelum munculnya gerakan Bali Tolak Reklamasi, poster-poster Alit juga sudah mewarnai sejarah gerakan perlawanan di Republik ini. Bahkan sejak zaman represi Orde Baru.
Posternya banyak berbicara tentang hak asasi manusia lewat pergerakan buruh migran, penghilangan paksa aktivis reformasi, pemiskinan petani, kekerasan, perang, sampai menciptakan desain ikonik untuk gerakan Bali Tolak Reklamasi pada 2013.



3. Kaligrafi

"Fii Sabiilillaah"

Syaiful Adnan (1977)

Media : Cat minyak pada kanvas

    Karya Syaiful Adnan “Fiisabillaah” (1977) ini merupakan lukisan kaligrafi Arab yang mengungkapkan ayat Alquran. Secara visual, kaligrafi itu bisa dilihat dekat dengan bentuk dasar khat Kufi yang memiliki karakter menyiku dan menyudut. Akan tetapi, Syaiful Adnan telah menggubah kaligrafinya dengan gaya pribadi yang artistik dan khas dalam bentuk-bentuk yang menyerupai pedang yang tajam. Surat Alhujaraat ayat 15 ditampilkan dalam latar putih dengan bidang-bidang tekstural dan garis-garis retak yang memberi kesan arkhaik. Rangkaian tandatanda visual itu mencitrakan lembaran naskah suci keramat yang diletakkan pada latar belakang warna redup hijau lumut.
     Pada tahun 1970-an, kaligrafi Arab yang menggungkapkan ayat-ayat suci Al-qur'an marak menjadi idiom Islami dalam seni lukis modern Indonesia.  Hal itu sejalan juga perkembangan seni lukis abstrak dan simbolis yang merepresentasikan nilai-nilai dan norma islami.  Fenomena tersebut itu sebenarnya sejalan dengan gelombang pasang keimanan di seluruh dunia Islam pada tahun 1970-an di Indonesia pasca tumbangnya ideologi komunisme.  Perkembangan seni lukis kaligrafi selanjutnya dipertegas dengan pameran-pameran berskala nasional dan Festival Istiqlal yang sangat signifikan. Sejak masa itulah Syaiful Adnan muncul sebagai pelukis kaligrafi yang sangat potensial.
Dalam karya ini, terkandung makna sesuai dengan surat Alhujaraat ayat 15 yang menjadi pokok lukisan. Orang-orang mukmin adalah mereka yang beriman pada Allah dan Rasul-Nya, kemudian tiada ragu-ragu berjuang di jalan Allah dengan harta dan diri mereka. Perjuangan itu misalnya dengan mendirikan masjid atau usaha penyebaran dakwah Islam.

 


4. Batik

 Motif Batik Tujuh Rupa (Pekalongan)
Sri Wahyu Andayani (2015)

         Motif batik tujuh rupa dari Pekalongan ini sangat kental dengan nuansa alam. Pada umumnya, batik Pekalongan menampilkan bentuk motif bergambar hewan atau tumbuhan. Motif-motif tersebut diambil dari berbagai campuran kebudayaan lokal dan etnis cina. Pasalnya, dulu Pekalongan adalah tempat transit para pedagang dari berbagai negara. Sehingga, akulturasi budaya itulah yang membuat batik Pekalongan sangat khas dengan alam, khususnya motif jlamprang, motif buketan, motif terang bulan, motif semen, motif pisan bali dan motif lung-lungan.



5. Fotografi

Darwis Triadi (2009)


    Dalam foto ini menunjukan sepasang suami istri dengan latar belakang pedesaan dan ternak menunjukan ketenangan. Sang fotografer,Darwis Triadi sangat pandai dalam memilih warna. Mix matching antar warna satu dengan lainnya menunjukan ketenangan bagi penikmatnya. Model juga difoto dengan ekspresi yang menunjukan kedamaian dalam kesederhanaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAMERAN SENI RUPA 3 DIMENSI

MERANGKUM MATERI PAMERAN