PAMERAN SENI RUPA 3 DIMENSI

KARYA SENI RUPA 3 DIMENSI

1. PATUNG
   Uji 'Hahan' Handoko
Karya: Standing Up in the Market Barrels

       Patung berbahan polyester resin dengan teknik auto paint.
Namanya sudah sering terdengar di dunia seni kontemporer karena keunikan menyatukan realisme antara high art dan low art. Meski sering kali Hahan mengambil referensi jenaka dari kejadian yang terjadi dalam dunia modern seperti musik dan film, kali ini ia menyampaikan kritiknya pada lingkungan pasar seni rupa yang berisi institusi termasuk galeri, balai lelang, dan kurator yang memberi label harga pada pelaku seni.







2. KERAMIK

Cody Hoyt

      Wadah keramik buatan Cody Hoyt asal Brooklyn ini merupakan salah satu yang paling menarik dan tidak konvensional pada seni kontemporer saat ini. Dia menggunakan campuran gambar pola, sudut dramatis dan kombinasi lapisan yang membentuk "wadah yang melawan perspektif" menurut pendapatnya.
      Berasal dari seorang pelukis, Cody berfokus pada permukaan yang rumit dan desain geometri yang hidup. Desain buatannya sedap dipandang mulai dari cipratan cat, zig-zag yang berdenyut, chevron yang saling mengunci, sampai pada pola papan catur bergelombang.
Cody berpindah dari pelukis menjadi seniman yang bermain-main dengan tanah liat sekitar 2 tahun yang lalu, Cody beradaptasi sangat cepat pada medium barunya. 


3.  ANYAMAN
Joko Avianto
Instalasi anyaman bambu Getah Getih di Bundaran Hotel Indonesia (HI) yang dipajang pada Agustus 2018 lalu, kini, sudah dibongkar.
Pembongkaran bambu bernilai Rp 550 juta itu disebabkan karena faktor bambu yang sudah tak layak atau rapuh.
Joko Avianto, seniman yang membuat Getah Getih menyebut, kerusakan karyanya itu dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan lingkungan Ibu Kota yang cendrung polutif.


"Tiap lingkungan beda-beda kekuatannya, enggak bisa dibandingin karena kan bambu itu material strukturnya terdiri dari fiber dan pori-pori menyerap air, menyerap udara, bambu jadi kayak indikator lingkungannya."
"Kalau lingkungannya udah polutif banget ya begitu kejadiannya," ujar Joko, saat dihubungi, Kamis (18/7/2019).
Ia mengakui karya anyaman bambunya itu memang digunakan untuk kebutuhan dekorasi yang bersifat sementara dan tak permanen.

4. ARSITEKTUR
Jorn Utzon

    Ikon arsitektur dunia selanjutnya adalah Sydney Opera House. Bangunan berkubah beton ini dirancang arsitek berkebangsaan Denmark, Jørn Utzon. Namun, petinggi  dari ”NSW State Conservatorium of Music” yang menggagas pembangunan Sydney Opera House memaksakan beberapa revisi besar pada desain yang berujung pada pengunduran diri Utzon di tengah-tengah masa pembangunan.
      Kini, selain digunakan sebagai tempat perhelatan pertunjukan seni kelas dunia, karya arsitektur dunia ini menjelma menjadi ikon dan juga objek pariwisata internasional.


5. LOGAM

Stephen McFeely
                                                                           2018

     Materi untuk membuat pedang Thanos di Endgame belum diungkapkan. Di dunia Marvel Comics, ada satu elemen yang bisa dipakai untuk membuat pedang Thanos, yaitu Adamantium. Logam fiktif ini lebih kuat dari Vibrarium. Namun, material ini tidak didapatkan secara alamiah, melainkan dibuat. Adamantium juga lebih langka ketimbang Vibrarium.

     Meski begitu, Adamantium bukan satu-satunya kandidat untuk membuat pedang itu. Ada logam Uru yang merupakan elemen yang hanya terdapat di Nidavellir, rumah Eitri. Eitri juga membuat Sarung Tangan Keabadian dan tidak ada penjelasan tentang logam apa yang dipakai untuk membuat sarung tangan ikonik itu. Eitri juga membuat Strombreaker dan Mjolnir untuk Thor dengan Uru.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAMERAN KARYA SENI RUPA

MERANGKUM MATERI PAMERAN